Minggu, 25 April 2010

PULAU RUNDUMA, SURGANYA PENYU

Pulau Runduma, Surganya Penyu
Rabu, 30 Januari 2008 | 16:15 WIB

KENDARI, RABU - Runduma adalah surga bagi penyu. Disebut demikian karena di pulau berpasir putih ini, penyu bebas beranak-pinak membentuk koloni, tanpa gangguan manusia.

Pulau di tengah Laut Banda dan termasuk wilayah Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara ini, sesungguhnya bukan pulau tak berpenghuni. Ada 140 kepala keluarga yang bermukim di pulau itu yang sangat mencintai alam dan pulau mereka, sehingga penyu merasa aman hidup berdampingan.

Terumbu karang di perairan Laut Banda juga masih lestari. Warga Desa Runduma, Kecamatan Tomia menghargai kehidupan biota laut dan sangat menjaga terumbu karang di kawasan itu. Mereka tak pernah merusaknya, karena terumbu karang bagi mereka seperti "ibu", yang memberi kehidupan. Mereka menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat konvensional, seperti pukat dan jala saja.

Mereka pantang menggunakan alat modern apalagi sampai melakukan pemboman ikan yang dapat merusak terumbu karang. Mereka paham terumbu karang adalah tempat berkembang biaknya biota laut, khususnya ikan dan penyu. Jika terumbu karang hancur maka ikan dan penyu tak akan ada lagi.

Khusus penyu, di sebelah Pulau Runduma terdapat pulau kecil yang sama sekali tidak berpenghuni. Di pulau tanpa nama, rakyat Runduma membiarkan penyu-penyu bertelur.

Untuk mengawasi perkembangbiakan penyu, pengawas dari Taman Nasional Wakatobi setiap bulan melakukan kunjungan. Tujuannya untuk melihat, sekaligus menghitung pertambahan populasi penyu di sekitar pulau tersebut.

Sebelum pegawas Konservasi Taman Nasional Wakatobi meningkatkan pengawasan di sekitar terumbu karang Wakatobi, kerap kali pengganggu dari luar Wakatobi datang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak. Bahkan ada yang berani melakukan pembiusan dengan kompresor.

Mereka menyelam hingga ke dasar karang menebar bius dan membunuh ikan dan biota laut lain. Akibat perbuatan tersebut, terumbu karang rusak. Ikan-ikan yang belum saatnya dipanen mati terkena bius ikan.

Menurut Siwa, warga Desa Runduma, yang melakukan pengembomam, pembiusan dan perburuan telur penyu dan sekaligus penyunya adalah warga di luar Pulau Runduma.

"Namun, kami warga Runduma yang kerap dituding melakukan itu semua. Padahal bukan kami, melainkan orang luar yang datang merusak terumbu karang," kata Siwa.

Agar populasi penyu tetap terpelihara dengan baik di Pulau Runduma, Bupati Wakatobi, Hugua, terus meningkatkan pengawasan, baik pengawasan pihak Taman Nasional Wakatobi, instansi teknis terkait maupun kelompok masyarakat yang sudah mendapat pembinaan.

Ternyata pengawasan bukan satu-satunya cara yang efektif agar kelestarian terumbu karang tetap terpelihara hingga biota laut tetap berkembangbiak dengan baik, pendekatan budaya lokal lebih efektif, kata Hugua yang juga aktivis lingkungan itu.

Sang Bupati yang pernah menyaksikan cara penyu bertelur di hamparan pasir Pulau Runduma, mengatakan bahwa penyu memiliki cara unik untuk mengelabui perbuatan tangan-tangan jahil. Misalnya saja, penyu bertelur dengan cara menggali pasir, penyu berjalan beberapa meter lalu kemudian menghilangkan jejak kakinya.

500 Jenis

Wakatobi memiliki lebih dari 500 jenis terumbu karang yang tersebar pada "atol" terpanjang di dunia yang mencapai 47 kilometer. Secara umum jenis karang yang mendominasi ekosistem terumbu karang di daerah ini adalah Acropora spp dan Porites spp. Kehidupan biota laut sangat indah. Ikan-ikan yang hampir tidak dijumpai di perairan lain di Indonesia, bahkan di negara mana pun dapat ditemui di Wakatobi.

"Sea hourse", ikan kodok, ikan Napoleon, ikan termahal di dunia masih dapat ditemukan di sela-sela terumbu karang Wakatobi.

Perhatian terhadap terumbu karang Wakatobi bukan hanya pemerintah daerah tetapi telah menarik perhatian dunia. Oleh Bank Dunia anggaran yang dikucurkan melalui program Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) telah mencapai puluhan miliar rupiah.

Kadis Perikanan dan Kelautan Sultra, Askabul Kijo mengatakan, kelestarian terumbu karang membutuhkan perhatian semua pihak. Kehadiran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melestarikan terumbu karang dan biota laut membantu pemerintah daerah, kata Askabul.

Pengunjung yang berminat menikmati wisata di gugusan empat pulau besar di Wakatobi (Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko) dapat menggunakan beberapa alternatif. Wisatawan bisa menggunakan transporasi udara milik investor wisata Mr. Lorens di Pulau Onemobaa. Transportasi udara ini merupakan satu-satunya yang bisa menjangkau Wakatobi. Itupun harus melalui bandara udara Ngurah Rai, Denpasar. Biaya mencapai belasan juta rupiah.

Dapat pula melalui jalur laut, yakni dari Kendari menumpang kapal cepat ke Kota Baubau kemudian menggunakan kapal kayu menuju Pelabuhan Wangi-Wangi. Biaya sekitar Rp800 ribu pulang pergi (PP). Memang relatif mahal, tapi itu akan terbayar tunua dengan keindahan panorama yang ditawarkan Rundama.

KOMPAS.COM

PENYU BELIMBING BERENANG DARI PAPUA KE OREGON

Seekor Penyu Belimbing Berenang dari Papua ke Oregon
Jumat, 8 Februari 2008 | 21:44 WIB

BANGKOK, JUMAT - Perjalanan seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) ini mungkin yang terpanjang sepanjang sejarah. Betapa tidak, untuk mencari makan ia harus berenang dari pantai Papua hingga ke pantai Oregon, AS.

"Ini seekor hewan yang sangat cocok untuk melakukan perjalanan seperti ini," kata Scott Benson, peneliti bidang biologi kelautan dari National Marine Fisheries Service AS. Lembaga yang ikut menyokong program pemantaun penyu ini melaporkan hasil pelacakannya bulan lalu.

Penyu selama ini dikenal sebagai hewan laut yang memiliki daya jelajah sangat luas. Penyu belimbing banyak bertelur di kawasan pantai Indonesia yang masih bebas dari gangguan aktivitas manusia, namun begitu bertelur, mereka menjelajah hingga ribuan kilometer.

Jejak perjalanan penyu dilacak melalui alat penerima sinyal satelit yang ditempelkan di tempurungnya. Enam ekor penyu dipasangi alat tersebut sejak tahun 2003.

Salah satunya tercatat melakukan perjalanan paling jauh dengan berenang hingga ke Oregon. Penyu tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke Hawaii sebelum baterai transmiternya mati. Total jarak terjauh yang sudah ditempuh penyu tersebut mencapai 20.438 kilometer selama 647 hari.

kompas.com

TELOR PENYU LANGKA, DIJUAL Rp 10.000

Telor Penyu Langka Itu Dijual Rp 10.000
Minggu, 31 Januari 2010 | 07:42 WIB

Peneliti penyu dari Sea Turtle Information Centre of Indonesia (Setia), Harfiandri Damanhuri menilai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) belum secara optimal melakukan upaya untuk melindungi hewan langka penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di perairan laut daerah ini.

"Pemprov Sumbar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan belum secara sungguh-sungguh melakukan perlindungan, terbukti kembali ditemukan perdagangan bebas telur penyu belimbing di Kota Padang," katanya di Padang, Minggu (31/1/2010).

Hasil penelitian Setia telah menemukan adanya penjualan telur penyu langka itu beberapa hari lalu di Pantai Muaro, Padang sebanyak 60 butir dengan harga Rp 10 ribu perbutir.

Telur-telur hewan dilindungi itu berasal dari Pulau Toran, Kota Padang. Telur-telur itu berukuran berat 0,060 sampai 0,065 gram, dengan diameter antara 4,7 cm sampai lima centimeter.

Temuan ini cukup mengagetkan, karena dalam lima tahun terakhir diperkirakan hewan langka tersebut tidak lagi singgah untuk bertelur di pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di Sumbar.

Berdasarkan data Setia, penyu belimbing pernah ditemukan tersangkut jaring nelayan di perairan laut Pulau Kasiek Kota Pariaman pada tahun 2001, dan nelayan melepaskan kembali ke laut.

Pada November 2005, kembali ditemukan pedagang menjual telur penyu belimbing, yang diperkirakan berasal dari pantai atau pulau kecil di Kota Pariaman yang berjumlah 90 butir.

"Lima tahun kemudian, yakni pada Januari 2010, kembali kami temukan perdagangan bebas telur penyu belimbing di Kota Padang," kata Harfiandri.

Penemuan ini, menurut dia, menunjukkan masih terjadi pemburuan telur penyu Belimbing oleh nelayan, padahal hewan ini dilindungi dan termasuk binatang langka di dunia.

Dengan demikian, sampai saat ini belum tampak upaya yang dilakukan dinas terkait untuk membantu menyelamatkan telur-telur yang diambil secara sengaja ini.

"Padahal, Sumbar merupakan salah satu dari 15 provinsi di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi penyu," katanya.

KOMPAS.COM

POPULASI PENYU DI LAMPUNG TERANCAM

Populasi Penyu di Lampung Terancam
Selasa, 30 Maret 2010 | 18:20 WIB


BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Tanpa upaya penyelamatan konkret, populasi penyu di tanah air, khususnya Provinsi Lampung, bisa musnah. Induk penyu di pesisir Lampung Barat, salah satu kawasan habitat terbesar penyu, kini tersisa 308 ekor.

"Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan panjang garis pantai tempat habitat penyu di Lampung Barat, yaitu 221 kilometer," ungkap Kepala Seksi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, Naznan Meureka, Selasa (30/3/2010) di Seminar Kolaborasi Kebijakan pada Konservasi Penyu yang diadakan LSM Mitra Bentala.

Dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia, enam diantaranya berada di Indonesia. Empat diantaranya kerap bertelur di Lampung Barat, yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik ( Erethmochyelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacca) dan penyu belimbing (Dermochelys coreacea).

Populasi penyu belimbing berkurang dratis, yaitu 97 persen dalam 22 tahun terakhir, kurang dari 3.000 ekor saja di dunia. Padahal, penyu belimbing ini termasuk satwa yang unik. "Ini adalah spesies penyu terbesar. Ukurannya bisa sebesar mobil Honda Jazz," tutur Haznan.

KOMPAS.COM

TIGA GAJAH SUMATERA DIDUGA SENGAJA DIBUNUH

Tiga Gajah Sumatera Diduga Sengaja Dibunuh
Rabu, 24 Maret 2010 | 17:41 WIB

Bangkai gajah JAMBI, KOMPAS.com — Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Jambi Didy Wurjanto mengatakan, kematian tiga gajah sumatera yang tengkoraknya ditemukan di lokasi rencana Hutan Tanaman Industri Kabupaten Tebo, Jambi, diduga terjadi akibat dibunuh.

"Dugaan dan dari analisis sementara, tiga gajah itu mati akibat dibunuh dengan cara diracun karena dianggap mengganggu tanaman sawit masyarakat setempat," kata Didy di Jambi, Rabu (24/3/2010), seraya menduga bahwa tiga gajah itu tergolong gajah dewasa.

Sedikitnya, tiga tengkorak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan di areal rencana HTI di Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo.

Tengkorak tersebut ditemukan di dua tempat terpisah, yaitu di pertemuan Sungai Lalo dan di Sungai Pinang Belai dengan jarak sekitar 600 meter.

Tengkorak gajah itu ditemukan saat tim gabungan BKSDA Jambi dan Wildlife Protection Unit-Frankfurt Zoological Society (WPU-FZS) melakukan patroli dan survei distribusi gajah di wilayah tersebut.

Kepala BKSDA Jambi menjelaskan, kematian gajah itu berkaitan erat dengan konflik antara manusia dan gajah di sekitar habitatnya. Konfik ini terus terjadi di daerah itu sejak beberapa tahun terakhir.

Kawasan yang akan dijadikan HTI tersebut sebenarnya merupakan bagian dari habitat gajah, dan kini sebagian telah berubah menjadi kebun sawit. Dengan demikian, gajah secara otomatis akan memakan tanaman sawit karena makanan pokoknya sudah tidak didapati lagi.

Menurut dia, tanaman sawit masyarakat ini muncul karena perusahaan yang akan membuka HTI membawa masyarakat untuk menjadikan mereka sebagai petani plasma. Namun tanpa disadari, mereka telah merusak habitat gajah.

Gajah merupakan hewan tradisional. Mereka setiap tahun akan melintasi jalur yang sama manakala akan mencari makan, terutama antara Tebo dan Indragiri Hulu (Provnsi Riau) di tepi Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang datarannya rendah.

"Karena daerah lintasannya telah berubah menjadi kebun sawit, gajah-gajah itu terpecah. Sebagian masuk ke kebun sawit masyarakat dan merusaknya," kata Didy.

Oleh karena itu, agar kehidupan hewan bertubuh besar itu tidak terganggu, perusahaan yang akan membuka HTI tidak mengambil seluruh areal lintasan gajah.

"Pemerintah seharusnya juga membatasi agar perusahaan tidak seenaknya membuka areal hutan yang sebenarnya merupakan habitat atau lintasan gajah," ujar Didy yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

KOMPAS.COM

SUAKA MARGASATWA BALAI RAJA LENYAP

Suaka Margasatwa Balai Raja Lenyap
Senin, 5 April 2010 | 09:29 WIB


SEBANGA, KOMPAS.com — Suaka Margasatwa Balai Raja di Desa Sebanga, Duri, Riau, lenyap. Kawasan hutan seluas 16.000 hektar yang pada awal 1990-an ditetapkan sebagai areal konservasi gajah itu kini hampir tidak ada lagi karena sudah menjadi perkebunan kelapa sawit.

Saat Kompas berkunjung ke Pusat Latihan Gajah (PLG) di Sebanga, Duri, yang berjarak 125 kilometer dari Pekanbaru, Sabtu (3/4/2010), kawasan yang masuk dalam Suaka Margasatwa (SM) Balai Raja itu hanya tersisa sekitar 50 hektar. Lahan itu pun sudah diklaim sebagai kepunyaan warga.

PLG Sebanga pada Juni 1992 disahkan Gubernur Riau sebagai kawasan konservasi gajah seluas 5.873 hektar. PLG merupakan satu kesatuan kawasan dengan SM Balai Raja. PLG dibuat untuk tempat melatih gajah, sementara SM Balai Raja lebih diperuntukkan sebagai lahan relokasi gajah yang saat itu mulai memasuki permukiman penduduk, seperti di Desa Petani, Desa Balai Makam, dan Pangkalan Pudu, yang tidak jauh dari Sebanga.

Saat ini seluruh SM Balai Raja sudah hilang, sementara kawanan gajah tidak jadi direlokasi dan masih sering masuk permukiman penduduk.

Kawanan gajah liar saat ini kerap berkeliaran di Desa Petani, Desa Balai Makam, dan Pangkalan Pudu. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau tak mampu merelokasi gajah-gajah itu karena lokasi relokasi tidak ada lagi.

Menurut Herman Aruan, mantan pawang gajah yang masih bermukim di PLG Sebanga, sisa hutan yang 50 hektar pun tidak layak disebut hutan. Lahan itu berupa semak belukar dari rawa-rawa yang ada di sekeliling kawasan PLG. ”Kalau saja rawa-rawa itu berupa tanah keras, niscaya kawasan itu sudah lenyap seluruhnya,” katanya.

Kawasan perumahan pegawai PLG pun kini sudah ditanami kelapa sawit. Di lapangan, lahan yang tersisa hanyalah tempat bermain gajah seluas sekitar 2 hektar. ”Kami tidak berani mengungkit kepemilikan kelapa sawit di kawasan ini. Kami hanya bekerja sebagai pawang gajah. Lebih baik kami bekerja mengurus gajah daripada berkelahi dengan pemilik kelapa sawit,” ujar Irwansyah, pawang gajah senior.

Irwansyah menyebutkan, gajah di PLG Sebanga saat ini tinggal tujuh ekor.

Lintasan gajah

Syafriwan, Ketua RT 06 RW 10, Desa Petani, mengungkapkan, desanya adalah daerah lintasan gajah sepanjang tahun. Jumlah gajah itu diperkirakan 40 ekor sampai 45 ekor.

Gajah-gajah itu memiliki rute lintasan perjalanan tetap sepanjang tahun. Perjalanan gerombolan hewan bertubuh tambun tersebut biasanya dimulai dari Pelapit Aman di Pangkalan Pudu menuju Tegar. Setelah itu, kawanan tersebut akan kembali lagi ke Pelapit Aman. Perjalanan seperti itu terus berulang setiap tahun.

”Kami sudah tidak tahu lagi bagaimana cara mengusir gajah-gajah itu. Jika hewan-hewan itu masuk desa kami, kebun dan rumah pasti dirusak. Kami tidak mampu melawan, sementara pemerintah hanya diam. Kalau kami membunuh gajah itu, kami juga dikejar-kejar polisi,” ucap Syafriwan.

”Mengapa kalau gajah-gajah itu yang menyerang kami sehingga kehilangan harta dan nyawa, pemerintah hanya diam?” tanya Syafriwan.

KOMPAS.COM

PULAU NUSAKAMBANGAN

Pulau Nusakambangan

CILACAP, KOMPAS.com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Chairuddin Idrus berjanji menindak tegas anak buahnya jika terlibat pembalakan liar di hutan Nusakambangan.

"Kalau ternyata oknum-oknum itu melakukan pembalakan, tidak ada ampun lagi. Kalau wartawan tahu, laporkan ke saya, nama siapa, dari lapas mana, nanti akan diproses," tegasnya ketika dihubungi di Cilacap, Kamis (15/4/2010).

Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap menduga adanya keterlibatan oknum sipir penjara dalam pembalakan liar di hutan Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap.

"Dugaan ini kami peroleh dari laporan masyarakat di sekitar Pulau Nusakambangan," kata Koordinator Lapangan Polisi Hutan BKSDA Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap Rahmat Hidayat di Cilacap, Kamis (15/4/2010).

Menurut dia, masyarakat yang juga membalak di hutan Nusakambangan mengaku diminta Rp 100.000 per tahun oleh pegawai penjara jika mereka ingin membuka hutan untuk lahan garapan.

Selain itu, lanjutnya, sejumlah operasi yang dilakukan polisi hutan untuk menangkap para pembalak liar sering kali bocor sehingga petugas pun gagal menangkap pelakunya. Sementara itu, Pengendali Ekosistem Hutan Teguh Arifianto mengatakan, BKSDA memperoleh informasi dari masyarakat bahwa oknum pegawai penjara sudah lama melegalkan pembalakan liar di hutan Nusakambangan.

"Informasi yang kami terima, di daerah Karangrena ada dua oknum yang diduga terlibat, masing-masing berinisial N dan B, sedangkan di Karangsari ada seorang oknum," kata Teguh yang bertugas di wilayah Nusakambangan Barat.

Dia mengaku pernah mendapat laporan adanya sejumlah sipir yang terlibat dalam pembalakan liar di Nusakambangan. Menurut dia, hal itu telah ditindaklanjuti dengan memberikan peringatan bagi oknum-oknum tersebut.

"Kami juga akan memberikan somasi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Pulau Nusakambangan untuk segera meninggalkan kawasan konservasi tersebut. Jika ada yang sudah terlanjur bercocok tanam, misalnya tanaman padi, kami beri kesempatan hingga masa panen," katanya.

Terkait pembukaan lahan untuk penanaman pohon sengon, dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang menginventarisasinya dan lahan tersebut nantinya akan ditanami dengan tanaman asli Nusakambangan.

Menurut dia, Kemenhuk dan HAM menghendaki adanya pelestarian hutan di Pulau Nusakambangan yang ditandai dalam bentuk kerja sama dengan Kementerian Kehutanan beberapa waktu lalu.

Kementerian Kehutanan, lanjutnya, juga telah menyatakan siap memasok kebutuhan bibit pohon, khususnya pohon jati unggul nusantara untuk ditanam di Nusakambangan.

KOMPAS.COM
KOMPAS/TOMY TRINUGROHO

KELESTARIAN BAWAH LAUT RAJA AMPAT TERANCAM

TAMBANG NIKEL
Kelestarian Bawah Laut Raja Ampat Terancam
Senin, 1 September 2008 | 00:43 WIB

WAISAI, KOMPAS - Aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat telah membawa dampak negatif bagi kelestarian lingkungan pantai dan laut sekitar pulau-pulaunya. Hal ini otomatis mengancam keberlangsungan keanekaragaman hayati dan alam bawah laut kabupaten bahari yang memiliki daya tarik wisata serta perikanan dan kelautan yang telah mendunia.

”Jika pertambangan mengganggu ekosistem lingkungan, Raja Ampat cukup mengembangkan potensi alam lautnya saja,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat George Celcius Auparay, Sabtu (30/8) di Kampung Jefman, Kabupaten Raja Ampat.

Sebagian besar wilayah laut di Raja Ampat sejak Mei 2007 telah dideklarasikan sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) yang dilindungi dari segala perusakan dan kerusakan lingkungannya. Peresmian KKLD dilakukan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi dengan luas wilayah konservasi 900.000 hektar.

Menurut data Kepolisian Daerah Papua, sejak 10 April 2003, pemerintah kabupaten setempat telah menerbitkan sembilan surat izin pertambangan nikel di wilayah itu. Kini tiga perusahaan tambang sedang beroperasi di Pulau Gag, Pulau Kanorai, dan Manoram.

Manajer Kelautan LSM Conservation International Indonesia Ketut Sarjana Putera mengaku sangat optimistis Raja Ampat mampu menyejahterakan masyarakatnya dari sektor pariwisata, perikanan, dan kelautan. Alasannya, Raja Ampat telah dikenal masyarakat luar negeri, terutama penggemar menyelam, sebagai salah satu tempat menyelam terindah di dunia. ”Potensi ini dapat digali jika Raja Ampat mampu meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan fasilitas pariwisatanya,” ujar Ketut.

KOMPAS.COM

CENDERAWASIH MENARI DI SAWINGGRAI

Mengintip Cenderawasih Menari di Sawinggrai
Jumat, 27 Februari 2009 | 14:14 WIB

Panorama alam Kampung Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat. Di lokasi ini terkenal dengan keindahan alam bawah laut serta pemantauan burung cenderawasih.
Lokasi pemantauan burung cenderawasih di Kampung Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat. Di lokasi menjadi habitat empat jenis burung cenderawasih.
Lokasi pemantauan burung cenderawasih di Kampung Sawinggrai, Raja Ampat, Papua Barat. Di lokasi menjadi habitat empat jenis burung cenderawasih. SIAPA tidak mengenal Raja Ampat, kepulauan di wilayah Papua Barat yang terkenal dengan keindahan karang dan keanekaragaman jenis ikan. Karena keindahannya inilah, hampir dapat dipastikan setiap wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat tidak pernah melewatkan kesempatan menikmati keindahan alam bawah lautnya. Tak heran, banyak orang menyebut Raja Ampat sebagai surga bagi pecinta selam.

Nyatanya, Raja Ampat tak hanya menggudangkan keindahan yang hanya bisa dinikmati dari kedalaman laut. Keindahan di atas permukaan laut Raja Ampat wajib dicicipi. Tak Percaya? Jika Anda menyambangi Raja Ampat, sempatkan untuk bertandang ke Kampung Sawinggrai, Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat. Di kampung ini Anda mendapat kesempatan menyaksikan kelincahan burung cenderawasih, burung yang menjadi maskot Papua, di habitat aslinya.

Syahdan, pemantauan cenderawasih di Kampung Sawinggrai muncul berkat ketekunan Yesaya Mayor yang gemar memetakan kebiasaan burung ini. Selama lebih dari enam bulan, ia memetakan lokasi burung cenderawasih biasa menari, lokasi mencari makan serta jenis makanannya, dan musim burung ini bertelur. Sungguh, ia begitu uletnya menjadi pemandu pemantauan burung cenderawasih.

Menurut Yesaya, ada empat jenis cenderawasih di Sawinggrai, yaitu cenderawasih merah (Paradisaea rubra), cenderawasih belah rotan (Cicinnurus magnificus), cenderawasih kecil (Paradisaea minor), dan cenderawasih besar (Paradisaea apoda). Dari keempat jenis ini, cenderawasih merah merupakan maskot cenderawasih di kampung ini.

Tarian burung cenderawasih adalah momen yang sangat menarik untuk dilihat. Pasalnya, atraksi menari ini merupakan ritual kawin burung cenderawasih. Para pejantan akan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokan bulunya untuk menarik perhatian burung betina agar bisa mengawininya.

Catat waktunya! Atraksi cenderawasih di Sawinggrai jamak dilakukan pada pagi hari mulai pukul 06.30-7.30 WIT dan pada sore hari, pukul 16.30-18.00 WIT.

Untuk menikmati atraksi cenderawasih menari, Anda harus rela berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit untuk mendaki Bukit Manjai di Sawinggrai. Sebuah gubuk kayu beratapkan ilalang telah disiapkan oleh Yesaya Mayor di lokasi pemantauan. Dari sini Anda bisa bertelanjang mata untuk melihat burung cenderawasih menari di atas sebuah pohon besar dengan indahnya. Burung ini akan menari lebih enerjik jika terdapat burung cenderawasih betina di sekitarnya.

Hanya saja, jika Anda menyambangi Sawinggrai di waktu yang tidak tepat, Anda harus meminggirkan keinginan melihat atraksi burung cenderawasih menari. Pada bulan Desember hingga pertengahan Februari, burung indah di Sawinggrai ini mengerem keriangannya menari karena bulan-bulan tersebut adalah musim bagi mereka untuk bertelur.

Selain melihat atraksi burung cenderawasih, Kampung Sawinggrai juga bakalan mengguyuri Anda dengan buncah kegembiraan lain lantaran Anda bisa bermain dengan ikan-ikan liar di sekitar dermaga. Caranya? Tentu saja, dengan memberi mereka makanan. Ikan-ikan liar ini tidak segan-segan datang berebut makanan di tangan Anda saat Anda mencelupkan tangan ke dalam air.

Inilah potret Sawinggrai yang memiliki beragam potensi keunikan yang terus dilestarikan. Selain tidak memburu cenderawasih mereka juga menerapkan sistem Sasi Laut di perairan sekitar kampung meski hidup sebagai nelayan. Sasi laut adalah larangan untuk menangkap jenis fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh masyarakatnya. Karenanya, jangan heran bila Anda bisa jor-joran memanjakan indera lihat Anda dengan berbagai jenis ikan dan karang. Apalagi jika Anda memiliki hobi snorkling, rasanya sayang sekali untuk melewatkan pesona Sawinggrai.

Nah, Anda berniat untuk menyambangi Kampung Sawinggrai? Anda bisa menggunakan kapal dari Sorong menuju ibu kota Kabupaten Raja Ampat, yaitu Waisai. Ada dua pilihan, pertama menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, atau menggunakan kapal perintis milik pemerintah daerah dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Setelah itu perjalanan dengan menggunakan longboat menuju Sawinggrai ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam.

Kompas.com/Dok.Budpar/Kritianto Purnomo

RAJA AMPAT

WISATA
Ke Raja Ampat, Pesan Tempat 6 Bulan Sebelumnya
Jumat, 16 April 2010 | 10:29 WIB


Lanskap pulau karang di kawasan Pulau Wayag , Waigeo Barat, Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (8/2). Letaknya yang berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) membuat Raja Ampat dinobatkan sebagai kawasan yang paling kaya dengan keragaman hayatinya di dunia.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo mengungkapkan, minat turis mancanegara untuk menikmati keindahan obyek wisata bahari di daerahnya, kawasan kepala burung Papua Barat, meningkat pesat.

"Bahkan, untuk bisa menginap di satu resor di Raja Ampat, mereka harus pesan sejak enam bulan sebelumnya. Mereka biasanya pesan langsung ke operator. Kalau nekat datang ’go show’, bisa dipastikan tidak akan dapat tempat peristirahatan karena diutamakan bagi yang telah memesan," katanya di Denpasar, Jumat.

Lamatenggo berada di Bali bersama sejumlah besar rombongan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, termasuk Kepala Bagian Humas Obeth Taluta, guna mempromosikan pariwisata bahari setempat yang merupakan yang terbaik di dunia.

Rombongan itu dipimpin Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, dan salah satu mata acaranya meresmikan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Jalan By Pass Ngurah Rai kawasan Sanur, Kota Denpasar, Bali.

Pembukaan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di salah satu pasar wisata dunia itu mengingat pengelolaan kantor serupa di Jakarta dinilai tidak memberi dampak menguntungkan terhadap pengembangan pariwisata dan potensi lain kabupaten tersebut.

Dia berharap terdapat sinergi yang saling menguntungkan antara Bali dan Raja Ampat. Apalagi, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah menggagas program pariwisata ”Beyond Bali”.

Program itu bertujuan memperluas pengembangan potensi pariwisata nasional sehingga tidak melulu bertumpu kepada Bali. Salah satu sasarannya adalah pengembangan pariwisata di wilayah timur Indonesia, semisal Sulawesi Utara dan Raja Ampat serta Pulau Komodo.

”Bahkan, untuk bisa menginap di satu resor di Raja Ampat, mereka harus pesan sejak enam bulan sebelumnya. Mereka biasanya pesan langsung ke operator. Kalau nekat datang ’go show’, bisa dipastikan tidak akan dapat tempat peristirahatan karena diutamakan bagi yang telah memesan, katanya di Denpasar, Jumat.

Lamatenggo berada di Bali bersama dengan sejumlah besar rombongan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, termasuk Kepala Bagian Humas Obeth Taluta, guna mempromosikan pariwisata bahari setempat yang merupakan yang terbaik di dunia.

Rombongan itu dipimpin Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, dan salah satu mata acaranya meresmikan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di Jalan By Pass Ngurah Rai kawasan Sanur, Kota Denpasar, Bali.

Pembukaan Kantor Promosi Kabupaten Raja Ampat di salah satu pasar wisata dunia itu mengingat pengelolaan kantor serupa di Jakarta dinilai tidak memberi dampak menguntungkan terhadap pengembangan pariwisata dan potensi lain kabupaten itu.

Dia berharap terdapat sinergi yang saling menguntungkan antara Bali dan Raja Ampat, apalagi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah menggagas program pariwisata "Beyond Bali".

Program itu bertujuan memperluas pengembangan potensi pariwisata nasional sehingga tidak melulu bertumpu kepada Bali. Salah satu sasarannya adalah pengembangan pariwisata di wilayah timur Indonesia, semisal Sulawesi Utara dan Raja Ampat serta Pulau Komodo.

Kompas.com/Kristianto Purnomo

GUNUNG API BISA TIDUR RIBUAN TAHUN

Fenomena Alam
Gunung Api Bisa Tidur Ribuan Tahun
Rabu, 21 April 2010 | 09:00 WIB

Oleh Brigitta Isworo L

Gunung api dan gempa hingga kini masih menyimpan misteri. Fenomena gunung api terasa di luar jangkauan tangan manusia. Kekuatan dan daya rusaknya ada dalam skala "superhuman". Letusan sebuah gunung di Eslandia di gletser Eyjafjallajökull menggugah kembali mitos dan legenda soal gunung.

Kekuatan yang dikeluarkan gunung di Eyjafjallajökull adalah ”simpanan” energi yang dihimpun selama lebih dari 1.100 tahun. Tak heran jika ”simpanan”-nya berupa abu vulkanik sedemikian besar volumenya, mengakibatkan kegelapan di langit Eropa utara dan lebih dari 16.000 penerbangan dibatalkan. Tercatat hanya dua kali gunung itu meletus, terakhir terjadi antara tahun 1821 dan 1823.

Bentuk gunung berapi ini menurut vulkanologis Benjamin Edwards memang bisa menipu. Bentuknya yang landai membuat orang berpikir tak akan terjadi letusan yang eksplosif.

Menurut Edwards, gunung api yang letusannya bersifat eksplosif biasanya kandungan magmanya kaya akan oksigen dan silikat. Dan, bentuk gunungnya kerucut seperti gunung Fujiyama di Jepang atau Gunung St Helen—sebelum letusan hebat pada tahun 1980 yang menyebabkan pucuknya terpotong.

Jenis lain yaitu gunung-gunung di Hawaii, seperti Mauna Loa, yang saat meletus mengeluarkan magma yang kental dan sedikit kandungan gasnya, meleleh dari celah-celah di sepanjang tubuhnya atau dari kepundannya.

Namun, pada gunung api tipe stratovolcano seperti di Eslandia ini terdapat magma bentukan baru yang kemudian bercampur magma lama. Kondisi ini mampu memperkaya magma dengan oksigen dan silikat. Faktor X lainnya adalah lapisan es tebal. Air dari es yang mencair yang kontak dengan magma, menurut Edwards, dapat memicu letusan yang eksplosif.

Teori lain dikemukakan Edward Venzke dari Global Volcanism Network di Washington, AS. Jaringan ini juga melibatkan US Geological Survey (USGS) dan Museum of Natural History Smithsonian Institution.

Pada erupsi (letusan) pertama Maret lalu, magma memancur keluar dari retakan-retakan—mengindikasikan ada kandungan gas. Ketika erupsi berhenti, magma menyumbat retakan sehingga tekanan di bawah puncak yang dilapisi es meningkat. Naiknya suhu magma mencairkan es. Air yang terbentuk inilah yang memicu letusan eksplosif.

Waspada Katla

Ketika Eyjafjallajökull meletus, pantas diwaspadai akankah ini memengaruhi aktivitas gunung api tetangganya, Katla, yang berjarak hanya sekitar 25 kilometer dari Eyjafjallajökull.

Dari laporan yang dimuat dalam jurnal Developments in Quaternary Science oleh tim ilmuwan pimpinan peneliti Erik Stukell dari University of Gothenburg, Swedia, kedua gunung tersebut pernah meletus bersama pada tahun 1612, 1821, dan tahun 1823. Dari laporan tersebut terbaca bahwa Katla memuntahkan material lebih banyak dibandingkan dengan Eyjafjallajökull.

Seperti laporan yang dimuat Christian Science Monitor, ditemukan sejumlah bukti bahwa magma di kedua gunung itu bersama-sama meningkat aktivitasnya pada kurun waktu 1999-2004. Katla telah beberapa kali meletus dan puncaknya bertumbuh. Tim pimpinan Stukell kini mewaspadai Katla.

Dari ”hotspots”

Bencana letusan Eyjafjallajökull menyebabkan kerugian hingga Rp 2,18 triliun per hari gara-gara penerbangan terganggu. Banjir setinggi 3 meter menyebabkan sekitar 1.000 orang diungsikan. Letusan masif gunung berapi sering kali katastropik.

Gunung api di Eslandia dan di Hawaii muncul dari hotspot, (titik panas), di mana magma yang bersuhu tinggi keluar dari rekahan di daerah punggungan samudra dari Sea Floor Spreading, di mana lempeng bumi bergerak saling menjauh.

Sementara itu, terbentuknya gunung api di Indonesia adalah dari area zona subduksi, di mana dua lempeng bumi bertemu sehingga saling gesek dan menimbulkan panas tinggi yang memproduksi magma. Magma ini keluar ke permukaan sebagai gunung api. Meski proses terbentuknya berbeda, sifat katastropik letusan beberapa jenis gunung api adalah sama.

Toba terbesar

Indonesia masih menduduki puncak bencana masif letusan gunung api dengan letusan Gunung Toba—ditengarai ada di lokasi Danau Toba sekarang.

Dari skala intensitas letusan yang disebut volcanic explosivity index (VEI), letusan Gunung Toba dituliskan mencapai 8 atau bahkan lebih. Kapan terjadinya? ”74.000 before the present” adalah jawabannya—yaitu sekitar 74.000 tahun lalu (Volcanoes in Human History, de Boer/Sanders, 2002).

Setelah Toba, letusan terbesar sepanjang sejarah bumi adalah letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada bulan April tahun 1815. Korban tewas mencapai 70.000. Mereka tewas seketika dan banyak lainnya menyusul beberapa waktu kemudian akibat kelaparan dan penyakit.

Abu vulkanik menutup hutan, ladang, dan sawah. Ketinggian abu vulkanik mencapai lapisan stratosfir—tempat proses iklim terjadi—dan mengubah pola iklim. Daerah basah menjadi kering, daerah kering menjadi basah. Radiasi matahari terhalang. Pada tahun 1816 di Amerika Serikat dikenal sebagai ”The Year without a Summer” (Volcanoes in Human History, 2002).

Menggambarkan katastropi ini, penyair Lord Byron menuliskan puisi ”Darkness” yang isinya berbunyi:

Terang matahari lenyap, juga bintang; Meninggalkan kegelapan di ruang angkasa tak bertepi; Tak ada sinar, tak ada jejak, bumi bagai bongkah es; Semua menjadi buta dan menghitam di udara tanpa bulan; Pagi datang dan pergi dan datang lagi dan tak ada hari; Dan manusia lupa akan kepeduliannya di tengah rasa takut; tercekam akan kepedihan ini....

KOMPAS.com

HARI BUMI SEDUNIA

Hari Bumi Sedunia
22 April 2010 jam 1:01


Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.

Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.

Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.

Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.

Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.

Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan presiden Kennedy ke sebelas negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.

Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.

Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.

Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.

Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk mengkampanyekan Hari Bumi. Berbagai kegiatan diselenggarakan secara bervariasi mulai dari rantaian suara genderang dari desa ke desa di Gabon, Afrika hingga ratusan ribu warga yang berkumpul di National Mall, Washington D.C., Amerika Serikat. Hari Bumi 2000 secara keras dan jelas menyerukan pesan bahwa penduduk dunia menginginkan tindakan yang cepat dan tegas untuk penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan.

Di tahun ini, dalam rangka memperinganti Hari Bumi, tidak ada salahnya kalau manusia yang ada di bumi ini harus “santun” terhadap alam, bisa juga kelangsungan hidup umat manusia tergantung pada “kesantunan” kita pada alam, kita harus bisa membaca dan memahami isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita “santun” terhadap alam, merawat bumi dengan cara memberi “nutrisi” pada bumi merupakan salah satu contohnya.

http://geo.ugm.ac.id

STRUKTUR YANG DIBERIKAN SAAT MENGERJAKAN TUGAS

STRUKTUR YANG DIBERIKAN SAAT MENGERJAKAN TUGAS

Struktur yang diberikan saat mengerjakan tugas adalah menjelaskan tujuan apa yang diharapkan dari tugas yang sedang dilakukan, bagimana contoh nyata dan cara kerja yang diharapkan. Hal semacam ini akan lebih baik bila dapat ditulis dengan sederhana sehingga dapat dilihat sekaligus difahami. Dengan adanya struktur ini, diharapkan mereka akan lebih mudah berkonsentrasi pada tugasnya. Hindarkan materi yang sulit difahami apalagi dalam jumlah yang banyak, kemudian pakailah bahasa yang sederhana dan singkat.Anak berkesulitan belajar dalam belajar membutuhkan penggunaan setiap saluran indera. Tujuannya adalah agar mereka memperoleh pengetahuan sekaligus mempertahan-kannya di dalam ingatan.
Pengalaman menyentuh, merasakan, mencium, melihat, mendengar dan melakukan akan dapat mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi di dalam otaknya. Sudah sama-sama kita pahami bila anak berkesulitan belajar sangat sulit menangkap konsep yang abstrak. Karena itu, ajaklah mereka melalui benda-benda yang nyata terlebih dahulu atau bisa pula melalui gambar-gambar yang mudah dipahami karena pengalaman terhadap obyek-obyek yang nyata akan lebih mudah melekat dalam ingatan dan bisa segera dikeluarkan saat dibutuhkan. Tentu saja semua itu akan menjadi lengkap bila melalui pendekatan multi-disiplin antar-profesional, seperti yang telah disebutkan di atas.
Menangani anak berkesulitan belajar adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran. Tak mungkin dilakukan secara instan dan terburu-buru.Sejarah telah mencatat, beberapa nama besar adalah mereka yang terdeteksi sebagai anak berkesulitan belajar. Salah satunya adalah Thomas Alva Edison, sang penemu lampu pijar. Bayangkan, bila Edison tak memiliki orangtua (baca; seorang ibu) yang begitu yakin akan kemampuan anaknya dan memiliki kesabaran yang luar biasa. Ibu Edison tidak menyerah begitu saja ketika anaknya ditolak di beberapa sekolah karena dianggap anak bodoh. Barangkali hingga saat ini kita tak akan pernah menikmati sinar terang di malam hari dari lampu-lampu atas jasa penemuan Thomas Alva Edison.Anak berkesulitan sangat memerlukan penanganan yang benar dan ke-sabaran kita.

http://specialneedskid.wordpress.com

ORANG TUA HARUS MEMILIKI EMPATI

ORANG TUA HARUS MEMILIKI EMPATI

Anak-anak berkesulitan belajar perlu mengetahui bahwa orangtua maupun guru yang akan membimbingnya dapat merasakan apa yang mereka rasakan/alami. Dengan kata lain, orangtua ataupun guru harus memiliki empati terhadap dirinya. Dengan begitu, secara bertahap mereka akan bisa terbuka – selanjutnya, mengemukakan keluhan-keluhannya – untuk mendapatkan pengarahan dan mencoba untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
Orangtua maupun guru harus menyadari bahwa setiap anak adalah pribadi yang unik, tidak bisa digebyah uyah (digeneralisasi), masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kematangan yang mereka alami berbeda satu dengan lainnya sekalipun memiliki jenis kesulitan yang sama. Karena itu, kebutuhan penanganannya pun berbeda dengan sentuhan-sentuhan yang individual untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Anak berkesulitan belajar memerlukan lingkungan yang hangat, penuh canda untuk memberi semangat agar merasa tidak sendiri (dikucilkan).
Mereka akan lebih berkembang secara positif bila berada dalam lingkungan yang penuh larangan, ancaman hukuman bahkan jika mungkin sebaiknya hindarkan hukuman yang sifatnya fisik. Lebih baik melihat kelebihan-kelebihannya, daripada selalu mengungkit kekurangan-kekurangan atau kenakalan-kenakalannya. Namun, kita harus selalu konsisten dengan aturan-aturan yang ada, hingga mereka akan merasa aman, memperoleh batasan mana yang boleh dan mana yang dilarang.
Melihat hasil pendeteksian di atas, sebaiknya kita mengajarkan pada mereka dalam menyelesaikan tugas untuk memisah-misahkan langkah-langkah yang diperlukan. Kemudian menyusun secara logis urutan-urutan yang harus dilakukan. Seperti halnya dalam aktivitas menulis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengarahkan anak untuk memegang pensil dengan benar. Bila masih sulit, sebaiknya diberikan latihan-latihan (terapi) untuk penguatan otot tangan (misalnya dengan bermain play doh, busa sabun dan lain sebagainya).
Anak berkesulitan belajar selalu mengalami kesulitan bila mengorganisasikan dirinya. Barang-barang miliknya berserakan tak teratur. Sehingga perlu diberi struktur yang benar oleh guru maupun orangtuanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui ruang geraknya dengan cara memberikan batasan yang jelas, apa yang boleh dan apa yang dilarang.Orangtua bisa memberikan kepada mereka rutinitas kegiatan, seperti misalnya menempatkan setiap barangnya pada tempat yang telah disediakan, menjelaskan satu per satu yang akan dialami anak setiap harinya. Berangkat ke sekolah, usai sekolah akan pergi ke tempat terapi, setelah itu pulang ke rumah. Struktur bisa pula dikembangkan dengan cara menyederhanakan pilihan. Seperti “kamu mau pakai kaos merah atau biru?” daripada mengatakan “kamu mau pakai baju yang warna apa?”. Bila Anda seorang guru, berikanlah kepada siswa-siswi terutama untuk anak yang berkesulitan belajar struktur dengan cara menentukan kegiatan yang akan dilakukan di kelas setiap hari di awal pembelajaran, menyiapkan anak saat kelas akan berakhir atau memberikan peringatan terhadap perubahan-perubahan rutin.

http://specialneedskid.wordpress.com

MENGENAL ANAK BERKESULITAN BELAJAR

Mengenal anak berkesulitan belajar

Setiap anak adalah pribadi yang unik, begitu pula dengan anak berkesulitan belajar. Walau mereka memiliki jenis kesulitan yang sama, mereka tentu punya kelebihan ataupun kekurangan yang berbeda satu dengan yang lain.
Bagi orangtua, anak adalah sebuah representasi keberhasilan keluarganya. Karena itu, keberhasilan dalam belajar anaknya merupakan salah satu faktor penting dan diharapkan. Keberhasilan belajar anaknya akan mampu mengembangkan konsep diri yang positif bagi sang anak, selanjutnya akan sangat berguna di kemudian hari. Namun, bagi beberapa anak-anak berkesulitan belajar proses belajar tidaklah mudah, mereka memiliki kendala yang datang dari dalam dirinya.Kesulitan belajar atau gangguan belajar (learning disorder, LD) adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dengan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Anak berkesulitan belajar adalah salah satu dari mereka yang berada dalam kelompok anak berkebutuhan khusus (children with special needs). Mereka adalah anak yang memiliki disfungsi minimum otak (DMO), sehingga menyebabkan tercampur aduk-nya sinyal-sinyal di antara indera otaknya atau terjadi gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (neurobiologist) yang menimbulkan gangguan berbagai perkembangan, misalnya gangguan berbicara, berbahasa serta kemampuan akademik.
Anak-anak ini mengalami kesulitan bila harus belajar secara ‘biasa’ seperti halnya anak-anak yang lain. Mereka perlu diarahkan bagaimana cara belajar bagi dirinya, bagaimana memulai dengan suatu tugas, bagaimana mengarahkan perhatian, mengamati, mendengarkan instruksi bahkan bagaimana mengarahkan beberapa proses pada saat yang bersamaan. Singkat kata, mereka memerlukan pendekatan penanganan yang beda dengan pendekatan yang biasa dilakukan anak-anak lain seusianya.Bila tidak ditangani dengan baik dan benar, mereka akan mengalami gangguan emosional (psikiatrik) dan akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidup anak di kemudian hari. Anak berkesulitan belajar, biasanya tampil kurang dewasa dibanding teman-teman seusianya dan kesulitan belajar ini juga mempengaruhi koordinasi fisik dan perkembangan emosional anak. Selain itu, anak berkesulitan belajar sulit memahami isyarat-isyarat sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Akibatnya, mereka terlihat seperti mempunyai kebiasaan sosial yang berbeda dengan lingkungannya. Tentu saja, hal ini membuat masyarakat di lingkungannya sulit untuk menerima, bahkan akan cenderung mengucilkannya. Secara umum, penanganan anak-anak berkesulitan belajar memiliki tujuan untuk membangkitkan kesadaran tentang dirinya, kemudian mengembangkan kelebihan dan meminimalkan kesulitan/kekurangan dalam dirinya. Dan, ini yang penting, menga-rahkannya untuk dapat mencari jalan keluar (solusi) dari permasalahan yang akan dihadapi nanti untuk menjadi seseorang yang mandiri.Untuk menangani anak berkesulitan belajar diperlukan kerjasama yang baik dan positif antara orangtua (terutama), guru di sekolahnya dan beberapa profesional seperti dokter anak, psikiater anak, psikolog, terapis.
Diperlukan upaya serius dan berkesinambungan untuk melaksanakan penanganan anak berkesulitan belajar. Anak-anak berkesulitan belajar, biasanya merasa frustrasi karena sering mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas atau pun langkah-langkah untuk diri sendiri. Dalam benak mereka, apa pun yang dilakukan selalu sia-sia, tak ada artinya, negatif dan lain sebagainya, pada intinya adalah selalu mengalami kegagalan. Tentu saja, kondisi semacam ini menjadi kontra produktif, mereka kemudian menjadi sensitif, tidak mudah untuk percaya pada orang lain bahkan (mungkin) terhadap orang yang paling dekat dengan dirinya, dalam hal ini adalah orangtua.

http://specialneedskid.wordpress.com

Anak Gizi Buruk Harus Diperlakukan Khusus

Anak Gizi Buruk Harus Diperlakukan Khusus

Anak yang mengalami gizi buruk bukan berarti harus lansung dikasih makan banyak, tetapi diperlukan perlakuan khusus di dalam pemulihan kesehatannya. Hal ini dilakukan guna menjaga lambungnya agar tetap sehat.
"Anak gizi buruk atau kurang gizi, tidak bisa dikasih makan sembarangan, misalnya langsung diberi makan atau minum susu banyak terus anak tersebut bisa sehat lagi tapi ada perlakuan khusus yang dlberikan,"kata Ida Ruslita Amir SKM dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). Lebih lanjut Ida mencontohkan anak kurang gizi harus di cek kesehatannya secara bertahap dan makan yang masuk ke perutnya pun harus merupakan makanan tertentu, harus diperhatikan komposisi gizlnya dan tidak boleh yang keras dan tidak boleh minum susu.
"Anak gizi buruk atau kurang gizi, tidak bisa dikasih makan sembarangan, misalnya langsung diberi makan atau minum susu banyak terus anak tersebut bisa sehat lagi tapi ada perlakuan khusus yang dlberikan,"kata Ida Ruslita Amir SKM dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).
Lebih lanjut Ida mencontohkan anak kurang gizi harus di cek kesehatannya secara bertahap dan makan yang masuk ke perutnya pun harus merupakan makanan tertentu, harus diperhatikan komposisi gizlnya dan tidak boleh yang keras dan tidak boleh minum susu. Sebab jika langsung dikasih makan banyak bisa merusak lambung sl anak.
Setelah melalui terapi, berat anak kembali normal baru boleh makan seperti biasa, boleh makan buah dan ditambah minum susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. DI Indonesia sendiri menurutnya masih ada beberapa daerah ditemukan gizi buruk atau kurang gizi. Namun tidak semua keluarga anaknya mempunyai gizi buruk dikarenakan hal finansial, tapi lebih mengarah pada pola hidup keluarga yang tidak sehat.
"DI perkampungan banyak keluarga yang sejahtera punya barang-barang elektronik, tapi anaknya gizi buruk. Jadi kalau ada uang mengutamakan bell TV daripada bell makanan bergizi dan gaya hidup seperti Ini yang harus diubah.Jelas Ida. Sedangkan Frisian Flag Indonesia sendiri dalam upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya makanan bergizi dan sehatnya minum susu, melakukan kampanye di 50 titik di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur sejak Oktober s/d 9 Januari 2010 mendatang.
"Kampanye ini merupakan wujud kepedulian FFI SKM Bendera dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi dengan kembali mengedukasi masyarakat akan pentingnya konsumsi susu sebagai salah satu sumber energi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,"Jelas Hendro H Peodjono Human Resource and Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia,

http://bataviase.co.id

SEKOLAH INKLUSI

Sekolah Inklusi

Selama ini, sekolah anak-anak “normal” dengan special need selalu terpisah. Lazuardi-GIS salah satu pionir yang membuat terobosan untuk mengatasi persoalan tersebut. Russanti Lubis
Tahukan Anda, bila dalam setiap 150 kelahiran, salah satunya adalah bayi pengidap autis? Jumlah ini tidak termasuk bayi-bayi yang dilahirkan dengan membawa “kelainan-kelainan” lain, seperti hiperaktif, ADHD, learning differences/difficulties, down syndrome, dan sebagainya (termasuk juga tunadaksa, tunagrahita, tunaru-ngu, dan lain-lain). Jadi, dapat Anda bayangkan berapa banyak jumlah mereka. Lalu, setelah mereka memasuki usia sekolah, ke mana mereka menimba ilmu? Tentu saja apa yang disebut dengan sekolah luar biasa, di mana mereka akan bergaul dengan teman-teman senasib. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa mereka yang dulu disebut sebagai anak cacat ini (untuk menghindari konotasi negatif, kini mereka disebut sebagai special need atau yang membutuhkan perlakuan khusus, red.) berhak berada di lingkungan pergaulan yang lebih riil. Karena, pertama, di dunia kerja yang akan mereka jalani, mereka tidak hanya berkumpul dengan orang-orang yang special need. Kedua, mereka terbukti jauh lebih mampu mengembangkan potensi, jika mereka bergaul dengan anak-anak “normal”.
“Berdasarkan alasan ini, orang mulai berpikir tentang sekolah inklusi,” kata Haidar Bagir, pendiri dan pemilik sekolah inklusi, Lazuardi-GIS (Global Islamic School). Sekadar informasi, GIS merujuk pada sifat sekolah ini yaitu sekolah yang berorentasi global dan berlandaskan Islam tapi terbuka untuk umum, sedangkan nama sekolahnya adalah Lazuardi. “Untuk menghindari kerancuan dengan sekolah-sekolah global lain, kami lebih suka menyebutnya GIS,” jelasnya.
Di Indonesia, ia melanjutkan, sekolah inklusi masih dapat dihitung dengan jari. “Dan, sekolah kami salah satunya. Bahkan, boleh dikatakan, Lazuardi-GIS yang paling serius menangani pendidikan anak-anak special need. Misalnya, kami memiliki 25 terapis yang dididik secara khusus. Kami juga memiliki 100 guru alumni berbagai universitas di Indonesia yang mempunyai pengetahuan tentang anak-anak special need. Di luar itu, Lazuardi-GIS juga memiliki pusat te-rapi khusus,” ujarnya.
di kawasan Cinere ini, menempatkan anak-anak “normal” dengan yang special need dalam satu kelas. Khusus untuk anak-anak yang memiliki special need cukup besar, disediakan terapis. Karena itu, di setiap kelas (1 sampai dengan 6) terdapat dua guru dan se-orang terapis, yang bertanggung jawab di bawah kordinasi sang guru untuk memberi perlakuan khusus kepada anak-anak special need, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
“Tentu saja porsi belajar anak-anak special need lebih kecil daripada yang ‘normal’. Bukan membatasi, melainkan kebutuhan akan terapi. Pada waktu-waktu tertentu, bila perlu, anak-anak itu akan ‘ditarik’ dari kelas reguler dan dibawa ke Ruang Pelangi yaitu ruang kelas untuk terapi wicara dan terapi-terapi lain. Kalau masih diperlukan lagi, di luar jam sekolah, mereka diki-rim ke pusat terapi khusus. Karena itu, dalam satu kelas hanya ditempatkan dua anak special need,” katanya. Namun, ia melanjutkan, tidak lagi menjadi special need setelah menjalani pendidikan di sekolah inklusi, jarang terjadi. Sebab, tujuannya yaitu menjadikan mereka bisa hidup mandiri, bergaul, dan diterima masyarakat. “Untuk yang semacam itu, Insya Allah bisa kami lakukan. Yang jelas, orang tua mereka mengakui bahwa kemampuan buah hati mereka meningkat sa-ngat pesat,” ucapnya.
Selain itu, special need beraneka macam dan memiliki tingkatan dari ringan hingga berat. “Jadi, tergantung pada itulah apakah nantinya mereka mampu atau tidak mampu melanjutkan ke SMP biasa usai lulus dari SD sekolah inklusi. Beberapa contoh kasus menunjukkan bahwa semakin mereka dewasa, mereka hampir tidak lagi memiliki handicap untuk bersekolah seperti anak-anak ‘normal’. Tapi, itu bila mereka terus-menerus menda-patkan terapi intensif baik di dalam maupun di luar sekolah. Jadi, semuanya tergantung pada banyak faktor, apakah mereka dapat langsung dilepas dan menjadi mandiri sepenuhnya atau mempunyai tingkat kemandirian tertentu dan masih memerlukan bantuan,” imbuhnya.
Sekolah yang menggunakan dua bahasa dan mempadupadankan kurikulum nasional dengan kurikulum berbagai negara ini, kini memiliki 1.000 murid dengan 50 di antaranya siswa special need. Kepada mereka yang akan masuk SD dibebankan uang masuk Rp20 juta dan SPP Rp500 ribu. Selain itu, juga menerima anak special need berasal dari keluarga tak mampu. Karena, sekolah terakreditasi yang dibangun dengan total modal Rp17 milyar–Rp20 milyar ini, memiliki program beasiswa. “Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi murid Lazuardi-GIS. Tidak ada tes. Prinsip kami first in first serve sesuai dengan paradigma yang kami yakini bahwa semua anak cerdas dan tugas sekolah untuk mengembangkan potensi mereka. Kami hanya memiliki sistem observasi agar kami memiliki informasi yang cukup tentang setiap siswa kami, sehingga kami dapat memberikan pelayanan maksimal,” ujarnya. Ke depannya, ia menambahkan, ingin mengembangkan Lazuardi-GIS sampai college. Selain itu, akan mengembangkan franchise dengan tujuan agar secara finansial makin kokoh dan bisa memberikan sumbang-an pendidikan bagi negeri ini. Saat ini, Lazuardi-GIS telah memiliki cabang di Jakarta Barat (Lazuardi Cordova), Lampung (Lazuardi Haura), Depok (Bina Qair, binaan), dan Kalimantan.

http://www.majalahpengusaha.com

CIRI ANAK KESULITAN BELAJAR DI USIA REMAJA/ DEWASA

PADA USIA REMAJA/DEWASA

>Sulit/salah mengeja huruf berlanjut hingga dewasa
>Masih saja sering menghindar dari tugas-tugas membaca dan menulis
>Mungkin saja lancer dalam membaca tapi tidak mengerti atau tidak bisa menjelaskan apa yang telah dibacanya
>Sulit menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan lisan dan/atau tulisan
>Daya ingatnya terbatas
>Sulit menangkap konsep-konsep yang abstrak
>lamban dalam bekerja
>Sering tidak telitu (ceroboh) pada hal-hal yang seharusnya rinci atau malah sebaliknya justru terlalu focus kepada hal-hal yang rinci bisa salah (distorsi) dalam membaca informasi membutuhkan penjelasan lisan dan/atau tulisan
>Daya ingatnya terbatas
>Sulit menangkap konsep-konsep yang abstrak
>lamban dalam bekerja
>Sering tidak telitu (ceroboh) pada hal-hal yang seharusnya rinci atau malah sebaliknya justru terlalu focus kepada hal-hal yang rinci bisa salah (distorsi) dalam membaca informasi

http://specialneedskid.wordpress.com

CIRI ANAK KESULITAN BELAJAR DI USIA SEKOLAH

PADA USIA SEKOLAH

>Daya ingatnya terbatas (relatif kurang baik)
>Sering melakukan kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca, Misalnya atau biasanya, huruf d dibaca b (misalnya duku dibaca buku atau sebaliknya buku dibaca duku), w dibaca m (misalnya waru dibaca baru atau sebaliknya baru dibaca waru), p dibaca q , w dibaca m dan lain sebagainya. Bila ini yang terjadi mereka termasuk dalam kelompok berkesulitan belajar disleksia.
>Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya.
>Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam pelajaran matematika. Misalnya, tak dapat membedakan arti dari simbol – (minus) dengan simbol + (plus), simbol + dengan simbol x (kali) dan lain sebagainya.
>Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingatnya.
>Sangat aktif dan tidak mampu menyelesaikan tugas atau kegiatan tertentu dengan tuntas. Kalau ini yang terjadi mereka termasuk dalam kelompok berkesulitan belajar hiperaktif atau GPPH (gangguan pemusatan pemikiran dan hiperaktifitas)
>Impulsif (bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu)
>Sulit berkonsentrasi
>Sering melanggar aturan yang ada, baik di rumah maupun di sekolah
>Tidak mampu berdisiplin (sulit merencanakan kegiatan sehari-harinya)
>Emosional (sering menyendiri), pemurung, mudah tersinggung, cuek terhadap lingkungannya
>Menolak bersekolah
>Tidak stabil dalam memegang alat-alat tulis
>Kacau dalam memahami hari dan waktu

http://specialneedskid.wordpress.com

CIRI ANAK KESULITAN BELAJAR DI USIA PRA SEKOLAH

Ciri-ciri Anak kesulitan belajar

Untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki kecenderungan berkesulitan belajar diperlukan pendeteksian yang cermat. Namun, secara umum bisa dilakukan hal-hal seperti di bawah ini:

PADA USIA PRA-SEKOLAH
>Terlambat bicara disbanding dengan anak seusianya
>Memiliki kesulitan dalam pengucapan beberapa kata
>Dibanding anak seusianya, penguasaan jumlah katanya lebih sedikit (terbatas)
>Sering tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk satu kalimat yang akan dikemukakan
>Sulit mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari
>Sulit merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat
>Sering gelisah yang berlebihan
>Mudah terganggu konsentrasinya
>Sulit berinteraksi dengan teman seusianya
>Sulit mengikuti instruksi yang diberikan untuknya
>Sulit mengikuti rutinitas tertentu
>Menghindari tugas-tugas tertentu, misalnya menggunting dan menggambar

http://specialneedskid.wordpress.com

Sebagian guru, anak dan para orang tua anak autis pada acara ultah SAFN

Sebagian guru, anak dan para orang tua anak autis pada acara ultah SAFN

Apakah autis bisa disembuhkan? Semua orangtua seperti Nia pasti mengharapkan jawaban yang sama, yaitu: ya. Ini pulalah yang menjadi dasar keyakinan mereka sehingga berbagai upaya pun mereka tempuh. Penanganan autis sejauh ini dilakukan dengan terapi, seperti terapi perilaku, wicara dan sensori (okupasi). Upaya lain adalah mencari gangguan metabolisme yang mungkin menjadi menjadi faktor pencetus gejala autis. Dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, faecus, urine dan rambut (terapi biomedis). Inilah upaya yang juga dilakukan YAKARI sejauh ini.
Namun Arief Budi Santoso, konsultan pendidikan di yayasan itu mengatakan, berhasil tidaknya upaya itu tak lepas dari peran orangtua sendiri. Sebab orangtualah orang yang terdekat dengan anaknya. Arief menjelaskan contoh kasus yang pernah dialami Catherine Maurice, seorang ibu yang memiliki tiga anak yang sama-sama mengidap autis. Seorang ibu yang terbilang berhasil hingga bukunya (“Let Me Hear Your Voice”), banyak menjadi acuan terapi bagi seluruh orangtua yang memiliki anak autis di seluruh dunia. “Catherine telah membuktikannya, “jelas Arief.
Penyebab autis
Sejauh ini penyebab autis dipastikan terjadi karena faktor genetik. Namun meskipun anak membawa predisposisi genetik, bila tidak ada faktor pencetus dari luar, diperkirakan gejala autis tidak timbul. Selain itu adalah faktor pencetus sebelum kelahiran, seperti keracunan logam berat, terkena infeksi virus rubella, CMV, toxoplasma, jamur. Juga dikarenakan ibu memakan obat-obatan keras terutama pada saat trimester pertama masa kehamilan. Hal ini bisa mengganggu struktur susunan syaraf pusat janin sehingga anak akan menunjukkan gejala autis sejak akhir.
Autis juga muncul akibat faktor pencetus setelah kelahiran. Hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya infeksi virus, jamur atau bakteri, terutama dalam usus. Adanya gangguan pencernaan yang menyebabkan berbagai macam alergi makanan, keracunan logam berat, seperti pB, Hg, As, dan Sb. Akibatnya, terjadi gangguan kekebalan tubuh (imunodefisiensi) sehingga anak sering sakit. Juga diakibatkan banyaknya exorphin (casomorphin dan gliadorphin) yaitu protein yang berasal dari casein (susu sapi) dan gluten (tepung terigu) yang tidak dapat dicerna anak. Sehingga memberikan efek seperti morphin. Untuk diketahui, fungsi otak yang dipengaruhi morphin adalah bidang prilaku, perhatian, kecerdasan dan emosi. Bila hal ini terjadi, maka munculah apa yang disebut autis regresif. Gejalanya bermacam-macam. Ketika anak sudah sempat berkembang normal, tapi kemudian terjadi kemunduran pada umur 18-24 bulan. Bahkan, perkembangannya bisa terhenti. Gejala lain adalah, apa yang telah dipelajari dan dikuasai si anak menghilang perlahan-lahan. Misalnya, anak sudah mampu berbicara, tapi kemudian kemampuan bicara itu hilang disertai dengan munculnya gejala-gejala autis. Gejala ini terlihat dari prilakunya yang tidak normal.

http://fajarnugraha.net

Intervensi Sosial Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Intervensi Sosial Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Ketergantungan manusia dengan orang lain sudah terlihat sejak dalam kandungan. Sejalan dengan perkembangannya, seorang anak membutuhkan orang lain tidak saja untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, namun juga untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya, bahkan mungkin intelektualnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan mampu untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Ketrampilan sosial mulai dikembangkan sejak masih anak-anak, misalnya dengan memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk bermain atau bercanda dengan teman sebayanya, memberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anaknya. Dengan mengembangkan ketrampilan tersebut sejak dini maka akan memudahkan anak dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan berikutnya sehingga ia dapat berkembang secara normal dan sehat.
Seorang anak tidak dilahirkan dengan berbagai pengetahuan mengenai norma-norma dalam lingkungannya. Pengetahuan ini didapatkan melalui proses belajar yaitu sosialisasi. Melalui sosialisasi inilah akan terjadi penyerapan sikap, nilai, dan kebiasaan yang semuanya dipengaruhi oleh motivasi individual, latihan serta pengalaman.
Willard Hartup mengemukakan bahwa setiap anak membutuhkan dua macam pengalaman hubungan yang berbeda, yaitu hubungan vertikal yang meliputi kelekatan terhadap seseorang yang memiliki kekuatan atau pengetahuan sosial, misalnya orang tua atau guru, dan hubungan horizontal yang bersifat resiprokal dan egaliter, misalnya interaksi dengan teman sebaya (peers). Kedua hubungan ini diperlukan bagi anak untuk mengembangkan ketrampilan sosial yang efektif. Hubungan vertikal penting kebutuhan perlindungan dan keamanan anak, serta menciptakan dasar-dasar ketrampilan sosial. Sedangkan hubungan horizontal, persahabatan dan teman sebaya penting untuk menerapkan ketrampilan dasar. Ketrampilan sosial yang didapatkan dalam hubungan horizontal dapat dipelajari dari hubungan yang kooperatif, kompetitif dan intimasi (dalam Bee, 1994).
Hampir setiap anak memiliki kemampuan ketrampilan sosial dalam melakukan penyesuaian sosial, namun tidak untuk sebagian anak yang mengalami gangguan perkembangan atau anak-anak dengan kebutuhan khusus (exceptional children) yang menyebabkan mereka berbeda dengan anak normal lainnya dalam adaptasi sosial, misalnya anak autisme.
Anak autisme mengalami gangguan khususnya dalam beberapa lingkup komunikasi (baik verbal maupun non verbal), perkembangan kognitif dan ketrampilan sosial. Ketidakmampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain disebabkan karena mereka kesulitan dalam menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal seperti kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan isyarat yang mengatur hubungan sosial. Mereka mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan dengan teman sebaya, ketidakmampuan secara spontan mencari orang lain untuk tujuan berbagai kesenangan, minat atau keberhasilan dan ketidakmampuan membentuk hubungan sosio-emosional yang timbal balik dengan orang lain.
Menurut para praktisi pendidikan yang meliputi guru, staf sekolah, dan orang tua yang memiliki anak autisme menyatakan bahwa anak dengan kebutuhan khusus termasuk autisme terabaikan, terejek, dan ditolak oleh teman sebayanya yang non autisme. Anak autisme sering mengekspresikan rasa kesepian, terisolasi, dan kurang percaya diri dalam berteman. Teman sebaya mereka yang non autisme juga menggambarkan mereka sebagai orang luar , kesepian dan pengacau (dalam Choi, 2000).
Dalam penelitian Sujarwanti (2002) dikemukakan bahwa anak autisme dengan berbagai karakteristik dan kekurangannya ternyata juga bisa memiliki kematangan sosial sesuai dengan norma kelompoknya, artinya diagnosa autisme bukan merupakan vonis bahwa anak tersebut tidak akan mengalami perkembangan kematangan sosial. Ternyata perkembangan sosial juga terjadi pada anak autisme, meski taraf penguasaannya tidak sesempurna anak normal pada umumnya.
Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan usaha peningkatan ketramppilan sosial bagi anak autisme adalah menempatkan anak autisme dalam lingkungan pendidikan yang sama dengan anak-anak non autisme. Anak autisme diajarkan untuk berinteraksi dengan peers yang non autisme dalam kegiatan bermain bersama. Keberadaan anak autisme memberi keuntungan pada kelas secara keseluruhan. Anak-anak normal terdorong memiliki rasa solidaritas. Sementara anak autisme berkembang pesat karena terdorong untuk bersosialisasi. Asumsi penelitian ini adalah adanya kesempatan dan kemungkinan interaksi sosial antara anak autisme dan non autisme. Jika anak non autisme mendukung dan mendorong anak autisme untuk bermain bersama, maka hambatan-hambatan yang muncul dalam proses interaksi social anak autisme dapat diatasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan interaksi sosial anak autisme dan non autisme mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitian inilah dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial terjadi pada anak autisme dan teman sebayanya (peers) bila adanya model dan dukungan perilaku prososial serta lingkungan yang kondusif untuk terjadinya interaksi. Dengan memberikan pengertian tentang kondisi temannya yang mengalami gangguan autisme diharapkan anak-anak normal dapat lebih toleran terhadap temannya yang autisme dan bersedia membantu temannya yang dalam kesulitan serta menjadi contoh berperilaku yang baik bagi teman autisme tersebut.

http://www.sanmarosu.net

Gangguan Anak Antisosial

Asperger: Gangguan Anak Antisosial

Autisme seakan-akan jadi momok menakutkan bagi banyak orang tua. Tidak heran, karena jumlah angka penderitanya di seluruh dunia terus meningkat, termasuk di Indonesia. Meskipun belum ada angka pasti yang menyebutkan penderita autis di Indonesia.
Nyatanya tidak hanya penderitanya saja yang bertambah, kini varian autisme juga semakin banyak diketahui. Sindrom asperger merupakan salah satu varian autisme yang lebih ringan dibandingkan kasus autisme klasik.
Gangguan Asperger berasal dari nama Hans Asperger, seorang dokter spesialis anak asal kota Wina, Austria. Pada tahun 1940, Asperger ialah orang pertama yang menggambarkan pola perilaku khusus pada pasien-pasiennya, terutama pasien laki-laki.
Asperger memperhatikan, meskipun anak laki-laki tersebut memiliki tingkat intelegensia yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi. Umumnya mereka tidak mampu berkomunikasi secara efektif serta kemampuan koordinasi yang kurang baik.
Sindrom asperger banyak disebut sebagai varian dari autisme yang lebih ringan. Para ahli mengatakan, pada penderita sindrom asperger memiliki kondisi struktural otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan pada penderita autisme.
Menurut Clinical Assistant Professor of Pediatrics Jefferson Medical College Philadelphia, Susan B. Stine, MD karakter dari anak-anak yang mengalami sindrom asperger ialah kurangnya kemampuan berinteraksi sosial, pola bicara yang tidak biasa dan tingkah laku khusus lainnya.
Kemudian, anak-anak dengan sindrom asperger biasanya sangat sulit untuk menampilkan ekspresi di wajahnya serta sulit untuk membaca bahasa tubuh pada orang lain.
“Mereka kemungkinan juga merasa nyaman dengan rutinitas tertentu yang harus dilakukan setiap hari serta sensitif terhadap stimulasi sensori tertentu, misalnya mereka akan tertanggu oleh nyala lampu redup yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain. Bisa saja mereka menutup kuping agar tidak dapat mendengarkan suara di sekitarnya atau mereka mungkin lebih memilih pakaian dari bahan-bahan tertentu saja,” jelas Stine.
Selain itu, tambah Stine, ciri dari anak yang mengalami sindrom asperger adalah terlambatnya kemampuan motorik, ceroboh, minat yang terbatas dan perhatian berlebihan terhadap kegiatan tertentu.
Hal senada diungkapkan oleh dokter spesialis anak konsultan Neurologi, dr Hardiono D Pusponegoro, Sp.A(K). Dia memaparkan, sindroma asperger adalah gangguan perkembangan dengan gejala berupa gangguan dalam bersosialisasi, sulit menerima perubahan, suka melakukan hal yang sama berulang-ulang, serta terobsesi dan sibuk sendiri dengan aktivitas yang menarik perhatian.
“Umumnya, tingkat kecerdasan si kecil baik atau bahkan lebih tinggi dari anak normal. Selain itu, biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara,” kata Hardiono.
Jika dilihat secara sekilas, lanjutnya, anak tersebut tidak berbeda dengan anak yang pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya.
Memang secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, namun terlihat sebagai pribadi yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai pribadi eksentrik oleh orang lain.
Menurut Stine, jika penderita sindrom asperger beranjak dewasa, biasanya mereka akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan empati kepada orang lain serta tetap kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
“Pada ahli mengatakan bahwa penderita sindrom asperger biasanya akan menetap seumur hidup. Namun, gejala tersebut dapat dikurangi dan diperbaiki dalam kurun waktu tertentu terutama deteksi dini sindrom asperger akan sangat membantu,” pungkasnya.
Gangguan sindrom asperger pada umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan itu bisa membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi.
Ciri yang menonjol pada anak asperger adalah mereka tidak bisa membaca kode-kode atau ekspresi wajah seseorang. Karena ketidakmampuannya itu, anak asperger dijauhi teman-temannya.
“Biasanya mereka jadi anak yang antisosial, sulit berinteraksi dengan orang lain,” kata Hardiono.
Ketika anak asperger tidak mempunyai teman, lalu tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk menghadapi sebuah situasi, dia akan merasa putus asa dan akhirnya depresi.
Sesuai dengan perkembangan otak, kalau kelainan itu diketahui lebih dini, maka bisa distimulasi atau diberi obat agar berkembang ke arah yang baik. Namun, kalau sudah terlambat deteksinya, yaitu sudah berusia lima atau enam tahun, maka sulit penanganannya karena perkembangan otak sudah berhenti. Pada umur lima tahun, bagian otak yang disebut sinaps-sambungan antar saraf di mana bahan kimia serotonin bekerja-akan berhenti.
Kini teknik-teknik terapi sudah jauh lebih maju dan fasilitas sudah banyak. Hardiono menuturkan, salah satu terapi yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak si anak bermain. Stimulasi ini diketahui memperbaiki sinaps dan meningkatkan kadar serotonin.
Menurut Hardiono, anak asperger masih bisa diterapi, terutama dalam hal kemampuan bersosialisasi. Pasalnya, kemampuan mereka bersosialisasi sangat kurang. “Cara terapi yang paling baik adalah mengajarkan anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Terapi dalam bentuk peer group akan lebih baik lagi,” paparnya.
Anak asperger biasanya memiliki kecerdasan yang tinggi, maka orangtua akan dengan mudah mengajarkan emosi sosial. Misalnya, mengajarkan bagaimana harus bersikap jika menghadapi situasi tertentu.
R. Kaan Ozbayrak,MD, Assistant Professor of Psychiatry University of Massachusetts Medical School menambahkan, beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak penderita sindrom asperger. Terapi atau pengobatan yang dilakukan juga harus disesuaikan.
Secara umum Ozbayrak mengatakan, anak-anak penderita sindrom asperger akan banyak terbantu oleh orangtua yang memahami dan mampu membantunya. Kemudian, mereka juga membutuhkan pendidikan yang diperuntukan khusus bagi kebutuhannya. Selain itu, anak memerlukan latihan kemampuan untuk bersosialisasi serta terapi wicara.
“Terapi sensori integrasi juga dapat berguna bagi anak-anak yang masih kecil untuk meminimalisir kondisinya yang terlalu sensitif. Sementara itu, untuk anak-anak yang lebih tua dapat mendapatkan terapi kognitif atau psikoterapi,” papar Ozbayrak

http://www.ilmupsikologi.com

Perlakuan anak dalam dunia peradilan

Perlakuan anak dalam dunia peradilan

Bagaimana perlakuan yang diberikan jika seseorang anak melakukan kejahatan? Pertanyaan ini sering muncul ke permukaan tentang bagaimana seharusnya perlakuan yang harus diberikan, apakah sama dengan perlakuan diberikan kepada orang dewasa melakukan kejahatan. Jawabannya tentu berbeda. Si anak yang melakukan kejahatan pada umumnya bukan karena sifat jahatnya tetapi oleh karena bersifat anak nakal saja. Sebab itulah terhadap anak-anak seperti ini harus mendapat perlindungan dan perlakuan khusus pula.
Walau sampai saat ini belum ada undang-undang mengatur tentang perlakuan khusus bagi anak-anak yang melakukan perbuatan melanggar hukum namun kebijakan pemidanaan merupakan alternative pemecahan permasalahan. Kebijakan pemidanaan bisa ditempuh dengan berprinsip pada sifat-sifat khusus dari si anak untuk mewujudkan kesejahteraan anak dan kepentingan masyarakat. Dengan demikian segala aktivitas yang dilakukan dalam rangka peradilan anak ini, apakah itu dilakukan oleh polisi, jaksa, hakim atau pejabat lainnya harus didasarkan pada suatu prinsip ialah demi kesejahteraan anak dan demi kepentingan anak.
Jadi apakah hakim akan menjatuhkan pidana ataukah tindakan harus didasarkan pada kriterium apa yang paling baik untuk kesejahteraan anak yang bersangkutan, tentunya tanpa mengurangi perhatian pada kepentingan masyarakat. Bila prinsip itu dipegang maka tak ada lagi anak-anak yang terpisah dari sekolahnya, tak ada lagi anak-anak yang terasing dari dunia riilnya.
Dengan demikian anak yang melakukan kejahatan diperlakukan sesuai dengan perkembangan jiwa dan moralnya. Harapan kita semua agar kasus Andang tidak menimpa anak Indonesia lainnya.
Sebenarnya Indonesia telah pernah dibuat konsep Rancangan Undang-Undang Tentang Peradilan Anak pada tahun 1967 namun sampai saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut tidak diketahui dimana rimbanya. Padahal dalam konsep RUU tersebut sudah cukup mengatur tentang perlakuan –perlakuan yang harus diberikan oleh penyidik juga tentang hakim dan pengadilan yang berwenang megadili perkara tersebut.

Sumber: Harian Waspada, 24 Juli 1995
Oleh Ahmad Sofian (PKPA)

Kedudukan anak dalam hukum

Kedudukan anak dalam hukum

Dalam hukum positif Indonesia, masalah anak dibawah umur apabila melakukan perbuatan melawan hukum tidak begitu tegas diatur. Apa yang seharusnya diperlakukan bagi mereka dan bagaimana system penahanan serta system penyidikan yang diberikan kepada mereka juga belum ada diatur dalam hukum.
Dalam KUHP sendiri hanya ada tiga pasal yang mengatur bila seorang di bawah umur melakukan tindakan pidana. Namun apa yang tertera dalam KUHP hanyalah berupa proses penghukuman bila seorang anak telah melakukan tindak pidana, sedangkan proses penyidikannya tidak diatur sama sekali. Pasal-pasal dalam KUHP tersebut adalah pasal 45, 46, dan 47. dalam ketiga pasal disebutkan bahwa apabila seseorang yang belum genap berusia 16 tahun melakukan suatu perbuatan pidana maka ada tiga alternative penghukuman yang dapat dijatuhkan, yaitu mengembalikan anak tersebut kepada orang tuanya, memasukannya kedalam rumah pemeliharaan anak-anak nakal dan menghukum anak tersebut dengan mengurangi sepertiga dari pidana pokok yang diancamkan kepadanya. Jadi apa yang diatur dalam hukum positif Indonesia merupakan ketentuan yang sangat sederhana. Karenanya perlu penjabaran dan pengaturan lebih lanjut dalam suatu undang-undang khusus tentang anak.
Bila kita bandingkan dengan Negara lain maka Indonesia sudah sangat tertinggal dalam hal perlakuan hukum terhadap seorang anak yang melakukan suatu perbuatan melawan hukum. Belanda sendiri sudah memiliki Undang-Undang Anak (kiderwetten) sejak tahun 1901 dan mulai berlaku tahun 1905. lahirnya undang-undang in pada akhir abad ke 19 memang tak terlepas dari keprihatinan Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Utara mengenai bertambah banyaknya kriminalitas yang dilakukan oleh anak dan pemuda. Juga terhadap penanganan perkara menyangkut anak dan pemuda, yang diperlukan sama dengan orang dewasa. Maka di berbagai Negara dilakukan usaha-usaha kea rah perlindungan anak.
Di Amerika Serikat juga sudah dibentuk pengadilan anak (Juvenile Court) sejak tahun 1899 dan merupakan undang-undang peradilan anak yang pertama menggunakan asas parents patriae, yang berarti bahwa penguasa pemerintah harus bertindak apabila anak-anak membutuhkan pertolongan sedang anak yang melakukan kejahatan bukannya dipidana, melainkan harus dilindungi dan diberi bantuan.

Sumber: Harian Waspada, 24 Juli 1995
Oleh Ahmad Sofian (PKPA)

Anak dan Peradilan

Anak dan Peradilan

Tahun 1995 merupakan tahun yang penuh kesan bagi anak-anak Indonesia khususnya kedudukannya dam dunia peradilan? Kita bisa melihat beberapa kasus menimpa anak masih dibawah umur diperlakukan oleh aparat penyidik yang menurut perkembangan umurnya belum pantas diperlakukan seperti itu. Kasus Andang Pradika Purnama misalnya bocah yang baru berusia sembilan tahun harus meringkuk didalam tahanan Polsekta Yogyakarta selama 52 hari dengan mendapat siksaan fisik yang cukup berat, hanya karena disangka mencuri dua ekor burung seharga Rp. 2.500.
Akibat siksaan ini Andang mengalami trauma begitu berat dan berkepanjangan, sehingga dia malu untuk berjumpa dengan teman-teman sebayanya, walaupun pada akhirnya hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta membebaskan Andang dengan alasan keadilan. Barangkali masih banyak Andang-Andang lain yang saat ini meringkuk dalam tahanan polisi yang perlu segera mendapat perhatian apa lagi pada Hari Anak Nasional kali ini.
Bila sebagian anak-anak Indonesia ikut berbahagia dalam rangka memeriahkan hari jadinya, maka sekelompok anak lainnya merasa tidak ada artinya Hari Anak Nasional itu, terutama mereka yang meringkuk dirumah tahanan dan lembaga-lembaga permasyarakatan. Eharusnya mereka ikut merayakan hari jadinya dan ikut berbahagia dengan anak-anak yang lain tetapi karena perlakuan hukum melindungi mereka dengan adil terpaksa mereka meringkuk di balik jeruji besi kokoh yang memisahkan mereka dari dunia bebas, di saat-saat mereka yang seharusnya bermain, bercanda, berkejar-kejaran dengan teman-teman sebayanya. Barangkali mereka belum mengerti apa hukum itu tetapi karena perlakuan yang mereka terima langsung mereka klaim hukum tidak adil.
Perlakuan-perlakuan hukum diatas sangat jauh dari perasaan ataupun nilai keadilan yang harus diterapkan. Dalam dunia hukum ada tiga nilai yang harus diperhatikan apabila hendak menerapkan hukum itu dalam wujudnya yang konkrit.
Yang pertama adalah nilai kegunaan. Dalam kaitan ini apakah benar-benar hukum ini berguna bila diwujudkan kepada pelaku pelanggar hukum. Kemudian nilai kepastian hukum, artinya bahwa hukum itu harus dijatuhkan apabila ada yang melanggar hukum. Dan ketiga adalah nilai keadilan. Hukum harus benar-benar adil dalam memberikan putusan.
Ketiga hukum ini terkadang saling tarik-menarik antara mana yang didahulukan, apakah nilai kepastian hukum atau nilai keadilan. Bila sudah seperti ini maka yang baru diperhatikan oleh penegak hukum adalah perasaan hukum dan pandangan masyarakat yang pada akhirnya menentukan sikap yang akan diambil.

Sumber: Harian Waspada, 24 Juli 1995
Oleh Ahmad Sofian (PKPA)