Jumat, 11 Desember 2009

SEBUAH SURAT DI BATU NISAN

SEBUAH SURAT DI BATU NISAN


Ketika melewati Arcopodo untuk sampai di puncak Mahameru,kami melihat dalam diam, angin dingin seperti masuk kedalam hati, mengelus hati dengan berbagai macam cara yang membuat kembali menarik napas panjang. Mata kami tertuju pada selembar kertas folio penuh dengan tulisan tangan ditempelkan ke batu nisan.

Dengan cahaya senter seadanya kami membaca tulisan tulisan tangan yang rapi di kertas folio.

Arcopodo, 16 Agustus
Apa kabar saudaraku…?
Kitra berkunjung lagi tahun ini,
Kali ini kita mencoba untuk ngga nangis lagi klo inget kamu. Tadi pun kita tersenyum didepan kamu karena kita tahu kalo kamu pastinya sudah bahagia disana…
Saudaraku,
Kita kangen sekali sama kamu…
Sangat berat kehilanagn teman di masa muda, kita ngga akan pernah lupa bagaimana dulu kita bercanda bersama, begadang sampai pagi, bentak-bentak saat ospek yang memmbuat kita waktu itu ngga ada yang ngalahin.
Aku masih ingat saat reformasi tercapai dan Indonesia Raya berkumandang, kita berpelukan dengan siapa saja yang kita temui di gedung mitu, biarpun tidak ada yang kita kenal. Aku masih suka nangis kalo ingat kamu mencium aspal jalan Jakarta sambil mengucap syukur dan melihat ke langit senja Jakarta. Pemandangan itu yang ngga pernah aku lupa dan membuat keajaiban hati kamu yang selalu mencintai tanah air ini.
Kamu selalu bilang…
“sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain…”
Kata-kata itu entah sudah brapa kali kamu ucapkan dan kamu coba tanamkan di hati kita semua.
Saudaraku, bagi kita kamu pahlawan !!! karena tidak ada orang yang meninggal tapi masih meninggalkan bekas yang tak penah hilang dan sangat berarti di hati.
Kamu dulu pernah bilang, walaupun mudah untuk menjadi seorang insinyur yang baik, sarjana yang baik, arsitek yang baik dan menteri yang baik, tapi susah sekali menjadi orang yang baik…
Dan kamu selalu bilang, kalo kamu Cuma mau menjadi orang yang baik.
Kamu adalah orang yang paling baik di hati kita… cita-cita kamu tercapai !!!
Dan kamu akan selalu kita kenang di hati ke mana pun kita pergi, ke mana pun kita berpijak di tanah yang sangat kita cintai, dan kapan pun aku minum air yang telah tanah ini berikan.
Terima kasih saudaraku…
Terima kasih tanahku….istirahatlah dalam damai pelukan ibu pertiwi yang selalu mnecintaimu dan kamu pun sangat mencintainya.
Sampai jumpa saudaraku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar