Sabtu, 09 April 2011

STRES

A. Pengertian Stres

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stres adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Definisi sederhan datang dari Hans Selye, seorang ilmuwan dari Kanada, dalam bukunya The Stress of Live, yang mendefinisikan stres sebagai: ‘Respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang diterimanya’.
Definisi yang sederhana ini menghubungkan komponen dari stres, yaitu antara tuntutan (bersifat eksternal) dan respon atau tanggapan (bersifat internal). Definisi yang umum ini membuat kita lebih mudah menganalisis begitu banyak tuntutan yang menyebabkan stres (stressor) setiap hari.
Menurut Lazarus (1976) stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal. Menurut Korchin (1976) keadan stres muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang.


B. Model Stres

Cox (dalam Crider dkk, 1983) mengemukakan 3 model pendekatan stres, yaitu sebagai berikut :
1. Response – based model
Stres model ini mengacu sebagai sekelompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit.
2. Stimulus – based model
Stres model ini memusatkan perhatian pada sifat-sifat stimulus stres. Tiga karakteristik penting dari stimulus stres adalah overload, conflict dan uncontrollability.
3. Interactional model
Model ini merupakan perpaduan dari response – based model dan stimulus – based model.


C. Jenis Stres

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Holahan (1981) menyebutkan jenis stres yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu systematic stress (respon non spesifik dari tubuh terhadap beberapa tuntutan lingkungan) dan pshychological stress (individu menjumpai lingkungan yang penuh stres sebagai ancaman yang secara kuat menantang atau melampaui kemampuan copingnya.


D. Stres Lingkungan

Lazarus dan Folkman (dalam Baron dan Byrne, 1991) mengidentifikasikan stres lingkungan sebagai ancaman-ancaman yang dating dari dunia sekitar.
Singer dan Baum (dalam Evans, 1982) mengartikan stres lingkungan dalam 3 faktor, yaitu :
1. Stressor fisik (suara)
2. Penerimaan individu terhadap stressor yang dianggap sebagai ancaman (appraisal of the stressor)
3. Dampak stressor pada organism (fisiologis)


E. Peran Stres dalam Memahami Hubungan Manusia dengan Lingkungan

Menurut Veitch dan Arkkelin (1995) stres dicirikan sebagai proses yang membuka pikiran, sehingga akan bertemu dengan stressor, menjadi sadar akan bahaya, memobilisasi usaha untuk mengatasinya, mendorong untuk melawannya, serta yang membuat gagal atau berhasil dalam beradaptasi.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Stres#cite_note-stres-1
www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/.../bab7-stres_lingkungan.pdf
http://rachmadrevanz.com/pengertian-stres-dan-sebab-sebabnya.html
http://kasturi82.blogspot.com/2009/04/jenis-jenis-stres.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar