Minggu, 25 April 2010

ORANG TUA HARUS MEMILIKI EMPATI

ORANG TUA HARUS MEMILIKI EMPATI

Anak-anak berkesulitan belajar perlu mengetahui bahwa orangtua maupun guru yang akan membimbingnya dapat merasakan apa yang mereka rasakan/alami. Dengan kata lain, orangtua ataupun guru harus memiliki empati terhadap dirinya. Dengan begitu, secara bertahap mereka akan bisa terbuka – selanjutnya, mengemukakan keluhan-keluhannya – untuk mendapatkan pengarahan dan mencoba untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
Orangtua maupun guru harus menyadari bahwa setiap anak adalah pribadi yang unik, tidak bisa digebyah uyah (digeneralisasi), masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kematangan yang mereka alami berbeda satu dengan lainnya sekalipun memiliki jenis kesulitan yang sama. Karena itu, kebutuhan penanganannya pun berbeda dengan sentuhan-sentuhan yang individual untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Anak berkesulitan belajar memerlukan lingkungan yang hangat, penuh canda untuk memberi semangat agar merasa tidak sendiri (dikucilkan).
Mereka akan lebih berkembang secara positif bila berada dalam lingkungan yang penuh larangan, ancaman hukuman bahkan jika mungkin sebaiknya hindarkan hukuman yang sifatnya fisik. Lebih baik melihat kelebihan-kelebihannya, daripada selalu mengungkit kekurangan-kekurangan atau kenakalan-kenakalannya. Namun, kita harus selalu konsisten dengan aturan-aturan yang ada, hingga mereka akan merasa aman, memperoleh batasan mana yang boleh dan mana yang dilarang.
Melihat hasil pendeteksian di atas, sebaiknya kita mengajarkan pada mereka dalam menyelesaikan tugas untuk memisah-misahkan langkah-langkah yang diperlukan. Kemudian menyusun secara logis urutan-urutan yang harus dilakukan. Seperti halnya dalam aktivitas menulis. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengarahkan anak untuk memegang pensil dengan benar. Bila masih sulit, sebaiknya diberikan latihan-latihan (terapi) untuk penguatan otot tangan (misalnya dengan bermain play doh, busa sabun dan lain sebagainya).
Anak berkesulitan belajar selalu mengalami kesulitan bila mengorganisasikan dirinya. Barang-barang miliknya berserakan tak teratur. Sehingga perlu diberi struktur yang benar oleh guru maupun orangtuanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui ruang geraknya dengan cara memberikan batasan yang jelas, apa yang boleh dan apa yang dilarang.Orangtua bisa memberikan kepada mereka rutinitas kegiatan, seperti misalnya menempatkan setiap barangnya pada tempat yang telah disediakan, menjelaskan satu per satu yang akan dialami anak setiap harinya. Berangkat ke sekolah, usai sekolah akan pergi ke tempat terapi, setelah itu pulang ke rumah. Struktur bisa pula dikembangkan dengan cara menyederhanakan pilihan. Seperti “kamu mau pakai kaos merah atau biru?” daripada mengatakan “kamu mau pakai baju yang warna apa?”. Bila Anda seorang guru, berikanlah kepada siswa-siswi terutama untuk anak yang berkesulitan belajar struktur dengan cara menentukan kegiatan yang akan dilakukan di kelas setiap hari di awal pembelajaran, menyiapkan anak saat kelas akan berakhir atau memberikan peringatan terhadap perubahan-perubahan rutin.

http://specialneedskid.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar