Rabu, 24 Februari 2010

Anak Indigo Bukan Penderita ADHD

Anak Indigo Bukan Penderita ADHD

Karena memiliki sikap keseharian yang berbeda dengan anak-anak lainnya inilah, kata psikolog Astri S. Widianti kadang membuat orang salah mengira anak indigo sebagai anak penderita ADD/ADHD (gangguan kekurangan perhatian/gangguan hiperaktif dan kekurangan perhatian). “ Memang kalau tudak diamati secara jeli oleh orang-orang yang paham, bisa salah diartikan sebagai ADD/ADHD, hingga anak indigo malah dikasih perlakuan dan obat-obatan ADD/ADHD. Itu kan tidak benar.” Kata psikolog yang bergabung di Essa Consulting ini.
Karena itu membawa anak-anak yang diduga kuat sebagai anak indigo kepada ahlinya, yaitu psikiater dan psikolog, untuk dilakukan serangkaian tes adalah hal pertama yang harus dilakukan orang tua agar anak-anak istimewa ini mendapat perlakuan yang semestinya.
Dijelaskan oleh dr Erwin, indigo itu adalah sebuah kelebihan, bukan penyakit dalam klasifikasi internasional tentang penyakit dari WHO, tak ada penyakit idigo dan tak dapat dolongkan sebagai cenayang atau paranormal. Keistimewaan ini juga bukan didasrkan atas keturunan, dalam satu keluarga bisa saja hanya satu anak yang indigo, sementara yang lalin tidak.
Kelebihan sebagai indigo ini pun, kata dokter yang menjabat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Jiwa rspad Gatot Subroto Jakarta ini, akan dibawa sianak terus sampai dewas. Namun sesuai perkembangan kepribadiannya, para indigo dewasa sudah bisa memahami dan mengelola emosinya hingga mampu memenej kelebihannya dengan baik. Jadi mereka tak lagi tampak brbeda dengan orang lain disekelilingnya.

Sumber : - Asmawati/wawancara : Firda Kurnia
- Majalah Wanita Ummi, edisi Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar