Rabu, 24 Februari 2010

INDIGO

Anak Indigo,
Istimewa Tapi Jangan Dianggap Aneh

Dengan segala kelebihannya disbanding anak-anak lain, seperti memiliki kepandaian diatas rat-rata. Keberadaan anak indigo menarik perhatian masyarakat. Namun keistimewaan mereka jangan dilebih-lebihkan agar mereka bisa hidup dalam lingkungannya secara normal.

Annisa Rania Putri yang lahir tahun 1999, aktif berbicara dalam bahasa Inggris. Padahal bahasa ini bukan bahasa sehari-hari keluarga mereka. Menurut orang tuanya, kemampuan bicara dalam bahasa Inggris ini didapatnya tanpa belajar, tak lama setelah ia mulai bisa bicara. Selain itu, gadis cilik ini menguasai beberapa bahasa lain, seperti bahasa Arab dan bahasa Korea. Annisa pun kerap memberikan ceramah tentang spiritualitas dihadapan orang-orang dewasa. Belum lagi kemampuannya merancang bangunan bak seorang arsitek berpengalaman. Sebuah rumah dikawasan Kelapa Gading, Jakarta Timur, adalah contoh karyanya. Selain itu, bukunya yang bertema spiritualitas juga sudah diterbitkan.
Gadis ini adalah salah satu anak yang di-blow up media sebagai anak indigo. Begitu pula beberapa anak indigo lain beberapa kali diwawancarai media yang berupaya mengungkap keberadaan anak-anak istimewa ini.
Disinyalir keberadaan anak indigo ada sejak awal keberadaan manusia dibumi ini, namun istilah ‘indigo’ ini sendiri baru dipopulerkan oleh Nancy Ann Tappe, seorang konselor di Amerika Serikat pada era 80-an. Lewat bukunya ia menuturkan bahwa ia mengamati warna aura manusia untuk kemudian menghubungkannya dengan kepribadiannya. Dari pengamatan ini didaptlah sebuah warna indigo atau nila, yang merupakan campuran warna ungu dan biru. Warna ini biasanya dimiliki oleh orang dewasa, namum ternyata dimiliki juga oleh anak-anak tertetentu, hingga disebutlah mereka sebagai anak-anak indigo.

Sumber : - Asmawati/wawancara : Firda Kurnia
- Majalah Wanita Ummi, edisi Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar